JAKARTA - Hukuman moral mulai diterima Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. Meski belum terbukti benar mereka pelaku video mesum, ketiganya dijuluki sebagai ikon porno.
Puluhan massa dari KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI) menggelar aksi unjuk rasa terkait video porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari di depan Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/6/2010).
Massa meminta polisi bertindak tegas dengan menangkap pelaku dan penyebar video porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. Para demonstran yang mayoritas anak sekolah berseragam putih-putih ini memasang spanduk dan poster bertuliskan "Ariel-Luna Maya-Cut Tari Ikon Porno Jangan Ditiru", "Buat Jera Pelaku Zina" dan "Indonesia bukan negara porno".
Selain meneriakan yel-yel dan orasi agar Ariel, Luna dan Cut Tari ditangkap, para demonstran juga melakukan aksi teatrikal menyoal lambannya penanganan kasus video porno itu.
"Kita melakukan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan dengan maraknya aksi pornografi di Indonesia. Pornografi di Indonesia mencapai puncaknya ketika video porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari tersebar," ujar humas aksi demo, Irma.
Dia meminta agara polisi jangan pura-pura mengumpat dan jangan mandul dalam menangani kasus video porno artis itu. "Karena sudah jelas dampaknya di masyarakat. Polisi harus menghambat penyebaran video artis itu. Karena penyebarannya tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga sampai desa-desa video porno Ariel bisa ditemukan. Sudah banyak korban karena video porno Ariel itu. Dari anak-anak SMA, bahkan sampai SD mencabuli teman karena menonton video porno artis," bebernya.
Massa ini juga menyerukan agar masyarakat memboikot pelaku video porno itu di mana saja. Mereka juga mengajak masyarakat supaya memboikot produk-produk yang masih memasang ketiga artis itu sebagai ikon atau karya-karya musik mereka.
"Mereka bukanlah korban. Video porno yang mirip artis itu adalah 100 persen benar. Keasliannya tidak perlu lagi diperdebatkan. Jadi, polisi harus tegas untuk segera menangkap mereka. Tangkap dan tidak cukup mereka hanya dihukum berbulan-bulan, tapi mereka harus dihukum seberat-beratnya," serunya.
Aksi demonstrasi saat ini masih berlangsung. Tidak tampak kemacetan berarti akibat demonstrasi ini.
 |
