Menurut Ketua DPR Marzuki Alie, kunjungan ke Mekah dalam rangka pengawasan haji itu tetap berlangsung karena merupakan agenda tahunan.
Marzuki menambahkan, anggota Dewan yang berangkat adalah untuk melaksanakan fungsi pengawasan guna memastikan adanya pelayanan yang lebih baik.
"Kunjungan kerja pengawasan haji itu sesuatu yang menurut saya berbeda dengan kunjungan-kunjungan yang kemarin dipersoalkan," kata Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 3 November 2010.
Marzuki juga menegaskan tak masalah para anggota Dewan membawa serta keluarga mereka ke Mekah. Dia yakin, sanak keluarga yang ikut tak akan menganggu kinerja anggota DPR. "Soal membawa keluarga, saya tidak tahu tahu siapa saja," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Wakil Ketua Komisi VIII yang juga politisi Demokrat, Radityo Gambiro, dikabarkan berangkat bersama istri ke Mekah. Marzuki tidak membantah hal ini. "Soal Pak Radityo, istrinya adalah pembimbing haji. Dia punya agen travel untuk umroh, mungkin diperlukan untuk memperlancar jalan," ujar Marzuki.
Marzuki mengaku tidak mendapat laporan terkait anggota DPR yang membawa keluarga ke luar negeri. Marzuki menilai hal itu di luar tanggungjawabnya. "Yang disetujui itu nama-nama anggota DPR yang dilampiri proposal kunjungan. Proposal itu diminta untuk dipublikasikan ke media," tandasnya.
Sebanyak 15 Anggota DPR Komisi VIII pada 4 November akan pergi ke Mekah, Arab Saudi terkait pengawasan pelayanan haji. 15 anggota yang berangkat itu yakni Chairunisa dari Golkar, Syofwatillah Mohzaib dari Demokrat, Nurul Imam Musthopa dari Demokrat, Syaiful Anwar dari Demokrat, Sayed Fuad Zakaria dari Golkar, HM Busyo dari Golkar, Hayu R Anggara Shelomita dari PDIP, Muhammad Said Abdullah dari PDIP.
Kemudian juga Jazuli Juwaini dari PKS, Herlini Amran dari PKS, Amran dari PAN, Hasrul Azwar dari PPP, Lukman Hakim dari Gerindra, dan dari Hanura ada Soemintarsih Moentoro. Dari 15 nama itu masih ada sejumlah anggota fraksi yang melarang anggotanya ikut kunjungan kerja, yakni PAN.
Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno mengakui ada anggotanya yang berangkat dalam kunjungan itu. "Semua terkait studi banding, pertemuan internasional, kunjungan internasional, semua kami batalkan. Yang tidak dibatalkan hanya pengawasan haji," kata Teguh.
Menurut Teguh, tanggung jawab kostitusional pengawasan pelaksanaan haji besar, sebab menyangkut 200 ribu lebih jamaah. "Apabila terjadi persoalan kita punya tanggung jawab," ujar teguh.
Teguh menjamin, tidak ada anggota Fraksi PAN yang berangkat membawa serta keluarga. "Amran tanpa istri. Fauzan, untuk tim pertama. saya sudah klarfikasi tidak bawa keluarga," tegasnya lagi.
Kunjungan kerja anggota DPR gencar dikritik karena terus berlangsung di saat bencana datang bertubi-tubi. Sebelumnya, dua delegasi DPR sudah terbang ke tiga negara.
 |
