Para mahasiswa melakukan demo mengusung aksi penuntasan korupsi. Mereka bermaksud menemui Gubernur namun tak dibolehkan oleh petugas Samapta Kepolisian yang berjaga di depan kantor gubernur.
Negosiasi sempat dilakukan namun berakhir buntu. Polisi dan mahasiswa terlibat aksi saling lempar batu. Mahasiswa yang bertahan di kampus UMI, yang jaraknya sekitar 300 meter dari kantor gubernur terus melempari polisi dengan batu.
Serangan itu lantas dibalas dengan semprotan meriam air (water cannon) dan tembakan air mata.
Akibat bentrok tersebut tiga polisi luka terkena lemparan batu di bagian kening dan pipi.
Sementara, belasan mahasiswa juga mengalami luka akibat terkena peluru karet dan gas air mata, ada juga siswi SMP 8 yang terkena gas air mata. Sebagian dari mereka dilarikan ke rumah sakit. Sementara 9 mahasiswa lainnya diamankan di pos satpam Gubernur.
Sekitar pukul 16.30 waktu setempat situasi relatif kondusif. Polisi melakukan negosiasi dengan mahasiswa. Keduanya sepakat menarik diri.
"Kami menghalau mahasiswa masuk untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Kami hanya memberikan pengawalan," kata Kapolsek Panakukang, AKP Achmad Riyadi.